Jenis Jaringan Nirkabel

Posted by My Blog's | Posted in | Posted on 23.25

Peer-to-peer

Peer-to-Peer or ad-hoc wireless LAN Peer-to-Peer atau ad-hoc wireless LAN
An ad-hoc network is a network where stations communicate only peer to peer (P2P). Ad-hoc adalah jaringan di mana stasiun berkomunikasi hanya peer to peer (P2P). There is no base and no one gives permission to talk. Tidak ada dasar dan tidak ada memberikan izin untuk berbicara. This is accomplished using the Independent Basic Service Set (IBSS). Hal ini dicapai dengan menggunakan Independent Basic Service Set (IBSS).
A peer-to-peer (P2P) network allows wireless devices to directly communicate with each other. A peer-to-peer (P2P) jaringan memungkinkan perangkat nirkabel untuk secara langsung berkomunikasi satu sama lain. Wireless devices within range of each other can discover and communicate directly without involving central access points. Perangkat nirkabel dalam jangkauan satu sama lain dapat menemukan dan berkomunikasi secara langsung tanpa melibatkan titik akses pusat. This method is typically used by two computers so that they can connect to each other to form a network. Metode ini biasanya digunakan oleh dua komputer sehingga mereka dapat terhubung ke satu sama lain untuk membentuk jaringan.
If a signal strength meter is used in this situation, it may not read the strength accurately and can be misleading, because it registers the strength of the strongest signal, which may be the closest computer. Jika meter kekuatan sinyal yang digunakan dalam situasi ini, tidak dapat membaca kekuatan secara akurat dan dapat menyesatkan, karena register kekuatan dari sinyal terkuat, yang mungkin saja komputer terdekat.
Hidden node problem : Devices A and C are both communicating with B, but are unaware of each other Hidden node masalah : Perangkat A dan C keduanya berkomunikasi dengan B, tapi tidak menyadari satu sama lain
IEEE 802.11 define the physical layer (PHY) and MAC (Media Access Control) layers based on CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). IEEE 802.11 mendefinisikan lapisan fisik (PHY) dan) MAC (Media Access Control lapisan berdasarkan CSMA / CA (Carrier Sense Multiple Access dengan Collision Avoidance). The 802.11 specification includes provisions designed to minimize collisions, because two mobile units may both be in range of a common access point, but out of range of each other. Spesifikasi 802.11 mencakup ketentuan dirancang untuk meminimalkan tabrakan, karena dua unit ponsel mungkin keduanya berada dalam jangkauan jalur akses biasa, tapi keluar dari jangkauan satu sama lain.
The 802.11 has two basic modes of operation: Ad hoc mode enables peer-to-peer transmission between mobile units. 802.11 memiliki dua mode operasi dasar: modus Ad hoc memungkinkan transmisi peer-to-peer antara unit mobile. Infrastructure mode in which mobile units communicate through an access point that serves as a bridge to a wired network infrastructure is the more common wireless LAN application the one being covered. modus Infrastruktur di mana unit mobile berkomunikasi melalui jalur akses yang berfungsi sebagai jembatan untuk infrastruktur jaringan kabel adalah aplikasi LAN nirkabel lebih umum yang tertutup. Since wireless communication uses a more open medium for communication in comparison to wired LANs, the 802.11 designers also included shared-key encryption mechanisms: Wired Equivalent Privacy (WEP), Wi-Fi Protected Access (WPA, WPA2), to secure wireless computer networks. Karena komunikasi nirkabel menggunakan media yang lebih terbuka untuk komunikasi dalam dibandingkan dengan LAN kabel, 802.11 desainer juga termasuk kunci enkripsi mekanisme-bersama: Wired Equivalent Privacy (WEP), Wi-Fi Protected Access (WPA, WPA2), untuk mengamankan jaringan komputer nirkabel .

Bridge

A bridge can be used to connect networks, typically of different types. Suatu jembatan dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan, biasanya dari berbagai jenis. A wireless Ethernet bridge allows the connection of devices on a wired Ethernet network to a wireless network. Sebuah nirkabel Ethernet bridge memungkinkan koneksi perangkat pada jaringan Ethernet kabel ke jaringan nirkabel. The bridge acts as the connection point to the Wireless LAN. Jembatan bertindak sebagai titik koneksi ke LAN Nirkabel.

Wireless distribution system sistem distribusi Wireless

A Wireless Distribution System is a system that enables the wireless interconnection of access points in an IEEE 802.11 network. Distribusi Sistem Wireless adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses dalam jaringan IEEE 802.11. It allows a wireless network to be expanded using multiple access points without the need for a wired backbone to link them, as is traditionally required. Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel yang akan diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa memerlukan backbone kabel untuk menghubungkan mereka, seperti yang secara tradisional diperlukan. The notable advantage of WDS over other solutions is that it preserves the MAC addresses of client packets across links between access points.  Keuntungan terkemuka dari WDS atas solusi lain adalah bahwa ia mempertahankan alamat MAC dari paket klien di seluruh hubungan antara titik akses. 
An access point can be either a main, relay or remote base station. Jalur akses dapat berupa stasiun pangkalan utama, relay atau remote. A main base station is typically connected to the wired Ethernet. Sebuah stasiun pangkalan utama biasanya dihubungkan ke kabel Ethernet. A relay base station relays data between remote base stations, wireless clients or other relay stations to either a main or another relay base station. Sebuah base station relay relay data antara stasiun pangkalan terpencil, klien nirkabel atau stasiun relay lain untuk baik utama atau base station lain relay. A remote base station accepts connections from wireless clients and passes them to relay or main stations. Sebuah stasiun pangkalan terpencil menerima koneksi dari klien nirkabel dan melewati mereka untuk stasiun relay atau utama. Connections between "clients" are made using MAC addresses rather than by specifying IP assignments. Sambungan antara "klien" yang dibuat dengan menggunakan alamat MAC daripada dengan menentukan tugas IP.
All base stations in a Wireless Distribution System must be configured to use the same radio channel, and share WEP keys or WPA keys if they are used. Semua BTS Distribusi Sistem Wireless harus dikonfigurasi untuk menggunakan saluran radio yang sama, dan berbagi kunci WEP atau WPA jika mereka digunakan. They can be configured to different service set identifiers. Mereka dapat dikonfigurasi untuk pengidentifikasi set layanan yang berbeda. WDS also requires that every base station be configured to forward to others in the system. WDS juga mensyaratkan bahwa setiap stasiun pangkalan dikonfigurasi untuk meneruskan kepada orang lain dalam sistem.
WDS may also be referred to as repeater mode because it appears to bridge and accept wireless clients at the same time (unlike traditional bridging). WDS juga dapat disebut sebagai repeater mode karena muncul untuk menjembatani dan menerima klien nirkabel pada waktu yang sama (tidak seperti tradisional bridging). It should be noted, however, that throughput in this method is halved for all clients connected wirelessly. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa throughput dalam metode ini adalah setengahnya untuk semua klien yang terhubung secara nirkabel.
When it is difficult to connect all of the access points in a network by wires, it is also possible to put up access points as repeaters. Ketika sulit untuk terhubung semua jalur akses dalam jaringan dengan kabel, juga mungkin untuk memasang titik akses sebagai repeater.
         Sumber ; solihulhadi36.blogspot.com

Comments (0)

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)
powered by
TickBar